Guru PAUD & SD sahabat Educa, acara kelulusan PAUD - SD tanpa ada acara “wisuda-wisudaan” tetap bisa menjadi suatu acara yang mengesankan dan terkenang di hati anak-anak didik. Namun, tentu saja para guru perlu secara kreatif mengemas acara tersebut secara sedemikian rupa agar tetap menarik dan menyenangkan. Childhood is not a race to see how quickly a child can read, write, and count, but a small window of time to learn and develop at the pace that is right for each individual child." - David Elkind (1981) Masa kanak-kanak bukanlah tentang seberapa hebat mereka dalam membaca, menulis, atau berhitung tetapi tentang memberikan ruang untuk tumbuh sesuai ritme masing-masing anak. Acara kelulusan anak-anak didik PAUD dan SD adalah momen penting untuk merayakan proses tumbuh-kembang ini, bukan hanya hasil akademik. Maka, dalam acara kelulusan akan lebih baik bila anak-anak didik diajak untuk menampilkan perkembangan mereka di hadapan orang tua dan publik. Orang tua tentu juga akan semakin bangga melihat segala perkembangan buah hatinya saat tampil serta menunjukkan kebolehan mereka. Biasanya anak-anak didik akan menampilkan aneka jenis kesenian. Baca juga: Ide TEMA DRAMA MUSIKAL di Acara PERPISAHAN ANAK TK / PAUD | Disertai Ringkasan Cerita Tiap Tema "Art is a place for children to learn to trust their ideas, themselves, and to explore what is possible." - Loris Malaguzzi (1993) Melalui kegiatan seni, anak-anak didik tidak hanya akan mendapatkan kesempatan untuk mengekspresikan diri. Namun, melalui aneka kegiatan seni anak-anak didik juga mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan perkembangan kepercayaan diri, keberanian dalam mencoba, dan segala potensi yang unik mereka. Aneka kegiatan seni bisa menjadi jendela yang memperlihatkan bagaimana mereka tumbuh, berpikir, dan merasa. Baca juga: 13 Tema Permainan Drama yang Disuka Anak PAUD (Kegiatan Kurikulum Merdeka) Salah satu pentas seni yang menarik adalah pertunjukan drama. Berikut ini adalah beberapa contoh naskah drama yang bisa menjadi referensi dan bisa dipentaskan di acara perpisahan atau kelulusan PAUD & SD. 1. Naskah 1 Tokoh: 2 tokoh siswa. Tema: "Persahabatan dan perpisahan" Tata: Hai Didi, hari ini hari terakhir kita sekolah, ya? Didi: Iya, Tata. Saya sedih… Saya masih mau main sama Tata dan kawan-kawan di sekolah ini. Tata: Saya juga sedih. Tapi saya juga senang, karena kita sudah makin hebat sekarang! Didi: Iya, saya sekarang saya bisa cuci tangan sendiri dan berani bernyanyi di depan banyak orang. Padahal, dulu belum bisa. Tata: Didi, walaupun nanti kita beda sekolah, kamu boleh main ke rumahku lagi kok. Didi: Siap, Tata! Saya akan membawakan mainan terbaruku, agar kita bisa bermain bersama. Tata: Wah, seru! Saya pasti akan siapkan hidangan yang enak!. Didi: Wow.. Siap. Saya akan ajak teman-teman yang lain juga! Tata: Boleh sekali. Tetap semangat belajar di sekolah yang baru, Didi! Didi: Oke. Tata juga ya, tetap semangat belajar di sekolah yang baru. Jaga kesehatan!! Tata: Sampai jumpa, Didi! Saya senang punya teman sebaik kamu! Didi: Sampai jumpa, Tata! Nice have a best friend like you! See you! Tata: See you! Bye! Baca juga: Mengenal 5 Macam Permainan PAUD: Eksploratif, Konstruktif, Drama, Digital, dan Kompetitif 2. Naskah 2 Tokoh: 3 orang siswa Tema: Perpisahan dan Memberi Semangat Nana: Atta, Lian, hari ini kita lulus dari PAUD ini! Atta: Iya, Nana! Kita sudah belajar banyak hal di sini! Lian: Berkat Ibu Guru, sekarang kita bisa menyanyi, berhitung, dan mewarnai! Nana: Besok kita ke akan belajar sekolah yang lebih besar! Atta: Saya senang sekali bisa belajar di sekolah baru, tapi juga bakal kangen sama PAUD ini. Lian: Saya juga pasti akan kangen sama guru dan teman-teman. Nana: Tapi kita tetap bisa bertemu lagi, kan? Atta: Iya, kita tetap teman, kok! Jangan lupa telp atau kirim pesan kalau kangen! Haha! Lian dan Nana: Siap! Oke! Nana: Sampai jumpa, lagi teman-teman! Jaga kesehatan dan tetap semangat belajar! Lian dan Atta: Sampai jumpa! Baca juga: Anak PAUD Percaya Diri dengan Sosiodrama: Apa Itu, Manfaat, Langkah-Langkah Praktik dan Contohnya 3. Naskah 3 Tokoh: 1 Guru dan 2 siswa Tema: Terima kasih Ibu Guru Ibu Guru: Anak-anak, hari ini adalah hari terakhir kalian di PAUD Mentari. Dian: Iya, Ibu Guru! Hari ini kami lulus!! Tama: Kami senang sekali bisa belajar di sini, Bu! Pasti akan kangen sama Bu Guru dan kawan-kawan lainnya. Ibu Guru: Kalian sudah pintar dan mandiri sekarang! Bisa menyanyi, berhitung, dan melakukan banyak hal dengan baik. Dian: Iya, semua berkat bimbingan dan pengajaran yang Ibu berikan.. Tama: Iya, Ibu Guru selalu mengajar dengan baik dan sabar! Ibu Guru: Saya pun merasa senang berbagi ilmu dan banyak hal kepada kalian. Jangan sedih, kalian tetap bisa belajar di sekolah baru. Tetap semangat, ya! Dina: Siap Bu Guru, Kami berjanji akan menjadi anak pintar dan baik hati, Bu! Tama: Terima kasih, Ibu Guru, sudah mengajari kami banyak hal! Saya tidak akan melupakan semua kebaikan Ibu. Ibu Guru: Terima kasih juga, anak-anak! Sampai jumpa di sekolah baru! "Drama allows children to experiment with language, emotions, and ideas, helping them to make sense of the world and of themselves." - Dorothy Heathcote & Gavin Bolton Guru PAUD sahabat Educa, melalui pertunjukan drama, anak didik dapat mencoba berbagai peran, mengekspresikan emosi, dan memahami dunia di sekitar mereka. Kegiatan ini bukan tentang memainkan suatu peran, tapi juga sarana eksplorasi diri yang mendalam dan pengembangan potensi sosial, bahasa, serta emosional mereka. Baca juga: PENTAS SENI Favorit di ACARA PERPISAHAN TK - PAUD, Agar Selalu Dikenang: Plus PANDUAN LENGKAP Semoga naskah drama di atas bermanfaat dan bisa menginspirasi dalam merancang acara perpisahan atau kelulusan anak didik yang lebih bermakna dan menyenangkan. Melalui momen kelulusan yang dikemas dalam bentuk pertunjukan drama sederhana, anak tidak hanya belajar tampil percaya diri, tetapi juga belajar bekerja sama, menghargai teman, dan mengungkapkan perasaannya secara positif. Pelajaran TK dan PAUD: Teman Bermain Si Kecil yang Sangat Edukatif dan Menyenangkan Sumber referensi: Dorothy Heathcote & Gavin Bolton (2003). Drama for Learning: Dorothy Heathcote’s Mantle of the Expert Approach to Education [1] Loris Malaguzzi. (1993). The Hundred Languages of Children [2] David Elkind (1981). The Hurried Child: Growing Up Too Fast Too Soon [3]
Ayah Bunda sahabat Educa, ada beberapa keterampilan penting yang perlu dikuasai Si Kecil agar ia siap masuk SD. Ayah dan Bunda perlu memahami hal ini, agar bisa membantu si Kecil dalam mengembangkan aneka keterampilan tersebut di rumah. "Parents are a child’s first and most important teachers, shaping the foundation for later success in school and life." - Marilou Hyson & Heather Biggar Tomlinson (2014) Sebagai guru pertama dari si Kecil, Ayah Bunda memiliki pengaruh yang besar dalam segala aspek perkembangannya. Ayah Bunda bisa membantunya dengan melibatkan si Kecil dalam kegiatan sehari-hari agar ia makin bertumbuh dalam segala aspek keterampilan. Berikut ini beberapa keterampilan yang perlu dikuasai si Kecil: 1. Kemandirian (learning readiness) "Fostering independence in children begins at home, where parents can empower them by offering choices and encouraging responsibility." — Julie Lythcott-Haims (2015) Dengan memberikan kepercayaan, kesempatan menentukan pilihan, serta tanggung jawab sejak dini, Ayah Bunda telah membantu si Kecil agar ia semakin siap menghadapi kehidupan dengan segala tantangannya tanpa harus bergantung pada orang tua. Tentu saja Ayah Bunda perlu memberikannya secara bertahap. Baca juga: 7 Kiat Mengembangkan Karakter Anak yang Mandiri dan Tangguh 2. Mengenal emosi dan mengendalikan emosi Helping children recognize and manage their emotions in early childhood lays the groundwork for healthy relationships and lifelong emotional well-being." — Daniel J. Siegel & Tina Payne Bryson (2011) Ayah Bunda perlu membantu anak dalam mengenal dan mengelola emosi, karena sangat penting untuk perkembangan keterampilan sosial dan pengelolaan emosinya dalam jangka panjang. Bila Ayah Bunda membantunya secara optimal, si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang memiliki kehidupan sosial yang baik, mampu mengelola stres, memiliki semangat belajar yang baik, dan mudah beradaptasi dengan segala lingkungan sosial. Bantu si Kecil agar mampu menunda keinginan, melakukan antri dengan baik, memahami suasana hati serta mengelolanya, menenangkan diri saat timbul emosi negatif dalam hati, dan lainnya. Baca juga: - Kenalkan Aneka Emosi ke Anak, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa- Melatih Anak Mengelola Emosi / Stres 3. Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi "Young children develop essential communication and collaboration skills through guided social interactions, which prepare them for success in school and beyond." — Amy Laura Dombro, Judy Jablon, & Charlotte Stetson (2011) Ayah Bunda bisa membantu si Kecil dengan memberikan kesempatan kepadanya agar bisa melakukan interaksi sosial. Bimbingan dari Ayah Bunda adalah hal yang penting, terutama saat ia bertemu dengan orang baru atau berada di sebuah lingkungan sosial yang baru. Dengan pendampingan dan bimbingan yang baik, si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang mampu melakukan interaksi sosial dengan baik dan akan mendukung keberhasilannya saat berada di sekolah dasar. Saat berada di rumah, Ayah Bunda bisa melatih si Kecil dengan cara memberikan kesempatan si Kecil dalam menyampaikan ide, bercerita tentang pengalaman sehari-hari, dan berdiskusi. Ajak pula si Kecil dalam kehidupan bermasyarakat dan menjalin hubungan yang baik dengan kerabat serta teman-temannya. Di masa depan, kemampuan si Kecil dalam berkomunikasi dan berkolaborasi akan lebih bermanfaat daripada kemampuannya dalam mengafal suatu pengetahuan. Baca juga:- Mengajarkan Kolaborasi kepada Anak? Ternyata Mudah Sekali- Ide Kegiatan Harian MELATIH SKILL BERBAHASA Si Kecil untuk Kesiapan TRANSISI PAUD ke SD | Literasi Anak TK Usia 5-6 Tahun 4. Literasi dan numerasi dasar Early experiences with literacy and numeracy form the building blocks for all future learning, setting children on a path toward academic success." — Carol Copple & Sue Bredekamp (2009) Copple dan Bredekamp menjelaskan bahwa pengalaman awal anak dengan literasi (seperti mengenal huruf dan bunyi) dan numerasi (seperti menghitung dan mengenal pola) sangat penting untuk membentuk dasar belajar mereka. Stimulasi yang tepat sejak dini membantu anak lebih siap secara akademis saat memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Ayah Bunda bisa melatih literasi dan numerasi dasar dengan membaca artikel berikut ini. 5. Literasi digital awal "Introducing digital literacy in early childhood helps children become thoughtful users of technology and prepares them for a connected world." - Chip Donohue (2014) Dengan memperkenalkan literasi digital awal sejak dini, Ayah Bunda telah membantu si Kecil dalam menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab di tengah dunia yang semakin terhubung hanya dalam “genggaman tangan”. Bagaimana cara mengenalkan literasi digital awal secara bertahap dan sesuai usia? Ayah Bunda bisa mengetahuinya dengan membaca artikel di bawah ini. 6. Keterampilan motorik halus dan kasar "Developing both fine and gross motor skills in early childhood is essential for children's physical health and for performing everyday tasks needed in school settings." — by Pamela S. Beach & Samuel R. Strickland (2016) Keterampilan motorik halus (seperti menulis, menggunting) dan motorik kasar (seperti berlari, melompat) harus dikembangkan sejak SI Kecil berusia dini karena keduanya mendukung kesiapan anak untuk aktivitas sehari-hari di sekolah atau di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kemampuan ini tidak hanya penting bagi kesehatan fisik, tetapi juga berkaitan langsung dengan kemandirian dan kemampuan belajar si Kecil. Artikel di bawah ini akan membantu Ayah Bunda dalam melatih kemampuan motorik halus dan motorik kasar si Kecil. Melatih kemampuan motorik halus si Kecil Melatih kemampuan motorik kasar si Kecil "Parents play a critical role in preparing children for school by establishing daily routines that build self-regulation, independence, and a sense of responsibility." — Nancy Paulu (2005) Nancy Paulu menjelaskan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan kebiasaan sehari-hari seperti bangun pagi, merapikan barang, dan menyelesaikan tugas sederhana. Bila Ayah Bunda bisa mengaplikasikannya dalam keseharian si Kecil, ia akan semakin tumbuh menjadi anak yang disiplin, mandiri, serta semakin siap bersekolah di jenjang Sekolah Dasar. Kembangkan kemampuan berbahasa dan karakter si Kecil bersama RIRI (Cerita Anak Interaktif) Sumber referensi: Pamela S. Beach & Samuel R. Strickland (2016). Movement and Motor Development [1] Chip Donohue (2014). Technology and Digital Media in the Early Years: Tools for Teaching and Learning [2] Marilou Hyson & Heather Biggar Tomlinson (2014). The Early Years Matter: Education, Care, and the Well-Being of Children, Birth to 8 [3] Julie Lythcott-Haims (2015). How to Raise an Adult: Break Free of the Overparenting Trap and Prepare Your Kid for Success [4] Daniel J. Siegel & Tina Payne Bryson (2011). The Whole-Brain Child: 12 Revolutionary Strategies to Nurture Your Child’s Developing Mind [5] Carol Copple & Sue Bredekamp (2009). Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Programs Serving Children from Birth Through Age 8 [6].
Modul Ajar Harian ini dibuat khusus sebagai panduan guru dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025, untuk jenjang PAUD 4-6 tahun dan SD kelas awal (1–2) dengan pendekatan deep learning, dilengkapi komponen Pembuka, Inti, dan Penutup: Hari Kebangkitan Nasional identik dengan semangat persatuan dan peran pendidikan dalam membangun bangsa. Mengapa semangat persatuan bangsa perlu diajarkan sejak dini? "Multicultural education is not just a subject matter but a holistic approach that strengthens tolerance, appreciation, and intercultural understanding. This is essential to build a young generation that values diversity and can live peacefully amid a diverse society." Dr. I Nyoman Subanda (2024), Undiknas Dr. Subanda menekankan bahwa pendidikan multikultural merupakan pendekatan holistik yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang keberagaman, tetapi juga membentuk sikap toleransi, penghargaan, dan pemahaman antarbudaya. Mengajarkan semangat persatuan, apalagi seperti di Indonesia yang merupakan negara berbhineka, adalah hal yang penting guna membangun generasi muda yang menghargai keberagaman dan dapat hidup damai di tengah masyarakat yang majemuk. Baca juga: LKPD PAUD Tema Pahlawan: Ada Ki Hajar Dewantara dan Pahlawan Nasional Lainnya GRATIS Mengapa peran penting pendidikan perlu ditanamkan kepada anak didik sejak dini? “One child, one teacher, one book, one pen can change the world.” - Malala Yousafzai, 2013 Malala Yousafzai kepada kita bahwa peran pendidikan sangat kuat dalam mengubah dunia. Anak didik juga bisa kita motivasi dan bisa kita beri pengertian bahwa setiap pengetahuan yang mereka dapatkan melalui pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, baik bagi mereka pribadi maupun untuk dunia yang lebih luas. Berikut ini adalah modul ajar PAUD - SD yang bermanfaat untuk menumbuhkan semangat persatuan dan semangat belajar anak dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2025. Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik: Aku Cinta BANGSAKU, Sub Topik Mengenal BENDERA dan LAGU Kebangsaan| RPPH Usia TK 4-5 Tahun A. Kegiatan Pembuka Salam dan doa pagi bersama Guru bertanya, “Anak-anak tahu nggak, hari ini hari apa?” Guru membaca menonton video dan membacakan pantun pendek tentang Hari Kebangkitan Nasional. Contoh pantun:Burung berkicau di pagi hari,Terbang bebas di atas angkasaHari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei,Mari semangat membangun bangsa wahai pemuda.Pemuda dulu punya semangat,Membangun bangsa dengan giat.Sekarang kita teruskan jalan,Bangkit bersama, penuh harapan. Melakukan diskusi ringan Menjelaskan bahwa tanggal 20 Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional Menyebutkan tokoh seperti Dr. Sutomo dan organisasi Budi Utomo. Guru berkata, “Hari ini kita akan jadi anak Indonesia yang bersemangat seperti para pahlawan dulu!” Baca juga: MUDAH DINYANYIKAN! Inilah 6 Lagu Tema Kebangsaan dengan Nada Lagu Anak PAUD Tempo Dulu B. Kegiatan Inti 1. Kegiatan untuk Anak Usia PAUD 4-6 tahun: Menyanyikan lagu kebangsaan sederhana: "Garuda Pancasila" / "Aku Anak Indonesia" Kegiatan seni: Membuat bendera merah putih mini dari kertas lipat/stik es krim Permainan kelompok: “Estafet Bendera” yang bermanfaat untuk menanam semangat kerja sama) Pawai Merah Putih mini: Berjalan keliling sekolah sambil membawa bendera kecil sebagai simbol semangat persatuan Lomba yel-yel "Bangkit Bersama": Membuat yel-yel sederhana secara berkelompok yang menyemangati teman-teman untuk rajin belajar dan saling membantu Mewarnai gambar pahlawan: Gambar tokoh Dr. Sutomo atau pemuda Indonesia sambil mendengarkan cerita tentang perjuangan mereka Membaca puisi tentang Kebangkitan Nasional. Berikut ini adalah contoh puisinya:Bangkitlah bangsa penuh harapan,Dengan semangat dan persatuan.Mari belajar, mari berkarya,Untuk Indonesia jaya selamanya. 2. Kegiatan untuk siswa SD kelas 1–2: Menonton video singkat: Tentang Hari Kebangkitan Nasional (animasi pendek) Proyek mini: Menulis/menggambar “Aku Ingin Membanggakan Indonesia dengan...” Permainan kerja sama: “Misi Pahlawan Kecil” (misal: menyusun puzzle lambang negara)Utomo untuk memahami semangat persatuan di masa lalu, secara berkelompok Diskusi dan poster “Makna Kebangkitan”: Berdiskusi tentang arti kebangkitan zaman sekarang lalu membuat poster ajakan semangat belajar dan cinta Indonesia Kuiz sejarah nasional: Menjawab pertanyaan kuiz ringan berisi pertanyaan tentang sejarah Budi Utomo, Dr. Sutomo, dan semangat kebangsaan Drama mini "Kebangkitan Pemuda": Memerankan tokoh Dr. Sutomo dan para pemuda. Berikut ini adalah contoh naskah dramanya:Dr. Sutomo: Wahai Pemuda, saatnya kita bangkit demi kemerdekaan bangsa!Pemuda: Kami siap, Dokter! Apa yang harus kami lakukan?Dr. Sutomo: Mari bersatu dalam Budi Utomo, untuk ilmu dan kemajuan Indonesia.Pemuda: Kita harus belajar, bekerja, dan saling menguatkan!Dr. Sutomo: Kebangkitan dimulai dari hati yang cinta tanah air.Pemuda: Kami akan teruskan perjuanganmu, dengan semangat yang sama.Dr. Sutomo: Jangan takut, bersama kita bisa!Pemuda: Hidup Indonesia! Kita bangkit untuk masa depan cerah! C. Kegiatan Penutup (Refleksi) Refleksi Bersama “Aku Bisa Bangkit”: Membagikan apa yang mereka pelajari hari ini dan bagaimana mereka bisa menjadi anak yang semangat dan pantang menyerah Menyanyikan Lagu Nasional: Menyanyikan lagu seperti Bangun Pemudi Pemuda atau Indonesia Raya untuk menutup kegiatan dengan semangat kebangsaan Pembagian Sertifikat atau Stiker “Pejuang Cilik”: Menerima simbol penghargaan sederhana sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam kegiatan “Kemerdekaan itu bukan pemberian, tetapi perjuangan.” - Soekarno, 1945 Semoga dengan pembelajaran kita berikan anak Indonesia tetap semangat berjuang demi kemerdekaan Indonesia, bukan kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain, tapi juga kemerdekaan dari kemalasan, sikap egois, dan sikap tidak baik lainnya. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Anak Indonesia yang Mengajarkan Kebaikan dengan Dongeng Sumber referensi: Malala Yousafzai. Am Malala:, 2013 [1] Dr. I Nyoman Subanda. The Importance of Multicultural Education in Maintaining Harmony and Unity in Indonesia, 2024 [2] Soekarno, Indonesia Menggugat, 1945 [3]
Ayah Bunda sahabat Educa, si Kecil bisa belajar tentang pemandangan alam dan tempat wisata dengan LKPD PAUD. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKPD yang juga akrab disebut Lembar Kerja Anak / LKA adalah media belajar efektif untuk mempelajari aneka tema pembelajaran untuk anak usia dini, termasuk tentang pemandangan alam dan aneka tempat wisata. Baca juga: FREE Download Printable LKPD PAUD / TK : Pengembang Keterampilan Menulis dan Mengenal Benda Sekitar Apa manfaat pembelajaran tema pemandangan alam dan tempat wisata? "Ecotourism is viewed as a suitable context for disseminating knowledge about nature and promoting environmental values among tourists." King, H., García-Rosell, J.-C., & Noakes, S. (2020) Dalam penelitiannya, King, H., García-Rosell, J.-C., & Noakes, S.menjelaskan bahwa pembelajaran tentang alam cara yang baik untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam dan mempromosikan nilai-nilai lingkungan, misalnya tentang pentingnya merawat alam dan menumbuhkan sikap peduli pada kelestarian lingkungan. Baca juga: Aktivitas Anak PAUD - TK Belajar Alam Semesta: Mencegah Polusi Udara Berikut ini adalah beberapa subtema LKPD atau Lembar Kerja Anak yang bisa diberikan kepada si Kecil agar ia semakin cinta alam dan peduli tentang pentingnya memelihara kelestarian lingkungan. Tempat Ternama Dunia: Australia #2 Wild Animals Alert! Menyusuri Keindahan Alam Tempat Ternama Dunia: Asia Tempat Ternama Dunia: Eropa & Britania Raya #5 Tempat Ternama Dunia: Amerika #2 Tempat Ternama Dunia: Australia #2 Eksplorasi Kehidupan Laut Pemandangan Luar Rumah Suatu Hari di Peternakan #2 Indahnya Pemandangan Indonesia's Famous Landmarks World’s Famous Landmarks "Play is where children discover ideas, experiences and concepts and think about them and their consequences. This is where literacy and learning really begins." - Anne Haas Dyson (2009), Wikipedia Dyson menjelaskan bahwa bermain adalah sarana bagi anak-anak agar dapat menemukan ide, pengalaman, dan konsep, serta memikirkan konsekuensinya. Bermain bisa menjadi awal dari literasi dan pembelajaran yang sebenarnya. Kegiatan bermain dan menyenangkan lainnya, bisa mendukung anak dalam mengerjakan lembar kerja. Apa yang bisa dikerjakan bersama si Kecil sebelum mengerjakan lembar kerja anak? Bernyanyi bersama lagu bertema alam atau tempat wisata untuk membangun suasana belajar yang menyenangkan Bermain peran tentang kejadian di tempat wisata sederhana yang menggambarkan isi lembar kerja untuk membantu anak memahami konteks Membaca buku cerita bertema alam dan tempat wisata agar anak mendapatkan gambaran awal secara visual dan verbal Diskusi gambar atau video pendek bertema alam atau tempat wisata untuk memancing rasa ingin tahu dan keterlibatan anak. Baca juga: Modul Ajar 1 Bulan Tema Liburanku: Ke Tempat Wisata Alam, Budaya, dan Buatan - Kurikulum Deep Learning Apa yang bisa dikerjakan bersama si Kecil setelah mengerjakan lembar kerja anak? Menceritakan hasil kerja mereka untuk melatih kemampuan bercerita dan percaya diri Mewarnai atau menghias hasil lembar kerja agar lebih personal dan menyenangkan Bermain bebas bertema sesuai tema lembar kerja sebagai bentuk relaksasi sekaligus penguatan materi. Bagaimanapun, pembelajaran tentang alam dan tempat wisata akan menjadi lebih menarik bagi anak PAUD (usia 4-6 tahun) dan SD, bila Ayah Bunda mengajaknya ke tempat-tempat wisata alam dan edukatif. "Spending time in nature can build their confidence. There’s a lot less structure than most types of indoor play and they can choose how they interact with the nature around them." - Richard Louv (2005), Child Mind Institute Louv menekankan bahwa berinteraksi dengan alam memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan pengetahuan, rasa percaya diri, kemandirian, kreativitas dan kemampuan menyelesaikan masalah. RIRI: Cerita Anak Interaktif yang Bisa Menjadi Sahabat Berceria Si Kecil agar Semakin Cerdas Berkarakter Sumber referensi: Anne Haas Dyson. All Work and No Play Makes for Troubling Trend in Early Education, 2009. [1] King, H., García-Rosell, J.-C., & Noakes, S. Promoting Children-Nature Relations through Play-Based Learning in Ecotourism Sites. Journal of Teaching in Travel & Tourism, 20(3), 190–201, 2020. [2] Richard Louv. Last Child in the Woods: Saving Our Children from Nature-Deficit Disorder, 2005 [3]
7 Kebiasaan anak Indonesia hebat adalah salah satu gerakan pendidikan yang sangat bagus. Gerakan yang digagas oleh Kemendikdasmen ini bertujuan untuk membentuk karakter anak sejak dini melalui kebiasaan-kebiasaan positif yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan ini adalah bagian dari upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Salah satu kebiasan pentingnya adalah bangun pagi. "Promoting an early rising time is suggested to be an important element of cultivating good health in young children." - Kohyama, Jun (2007), Harvard Gazette Dalam penelitiannya Kohyama membuktikan bahwa anak-anak yang bangun lebih awal cenderung lebih aktif secara fisik dibandingkan mereka yang bangun lebih siang. Aktivitas fisik yang meningkat ini berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, serta mendukung perkembangan kognitif anak. Berikut ini adalah salah satu contoh modul ajar yang bermanfaat untuk mengajarkan anak didik agar mampu bangun pagi bagi anak usia dini, terutama yang berusia 2-4 tahun (Kelompok Bermain). Modul ajar ini juga memiliki manfaat untuk mengajarkan kegiatan menarik di pagi hari dan mengenal waktu. Baca juga: Bangun Pagi Apa Manfaatnya Bagi Si Kecil? Apa Peran Orang Tua? Mengapa Penting untuk Anak Indonesia Hebat? 1. Kegiatan pendahuluan Menyapa dan mengucapkan selamat pagi, ajakan berdoa, dan melakukan tepuk semangat pagi Melakukan ice breaking gerak lagu dengan iringan lagu “Bangun Tidur Ku Terus Mandi” Mengajak berdiskusi anak didik dan memuji anak didik yang terbiasa bangun pagi. LKPD PAUD Tema Pahlawan: Ada Ki Hajar Dewantara dan Pahlawan Nasional Lainnya: GRATIS 2. Kegiatan Inti Bernyanyi lagu “Ayo Bangun Pagi”: Ajak anak didik bernyanyi lagu dan bergerak, untuk memahami bahwa pagi hari adalah waktu yang menyenangkan untuk memulai aktivitas Memperagakan drama “Pagi Ceria”: Berpura-pura bangun pagi, membuka jendela, dan menyapa matahari untuk menumbuhkan energi positif Jalan Kecil di halaman: Berjalan pelan-pelan di pagi hari sambil mengamati burung atau sinar matahari mengenalkan mereka pada keindahan pagi. Saat kembali ke kelas, anak didik diajak untuk berdiskusi tentang apa yang mereka lihat dan rasakan Menggunting dan menempel gambar rutinitas pagi :Anak menempel gambar-gambar seperti bangun tidur, mandi, dan sarapan sebagai pengenalan urutan kegiatan pagi. Permainan Tepuk “Bangun pagi”. Tepuk ritmis dengan kata-kata lucu tentang pagi membantu anak mengingat manfaat bangun pagi secara menyenangkan. Baca juga: 5 Hal Yang Perlu Dihindari Saat Mengajari Si Kecil Membaca epuk… Tepuk bangun pagi: Tepuk Bangun! (plok plok plok huahhmm) Tepuk… Pagi! (plok plok plok, sambil pura-pura melihat mentari)Tepuk… Ceria! (plok plok plok hore!)Bangun pagi, hati gembira! (plok plok plok)Siap belajar bersama teman! (plok plok plok, yes yes) Mendengarkan cerita: “Anak Hebat yang Bangun Pagi” Menggambar / mewarnai: Menggambar dan mewarnai matahari matahari pagi sebagai simbol semangat dan awal yang cerah setiap hari. Baca juga: Modul Ajar PAUD Kegiatan di Pagi, Siang, Malam Hari | RPPH Topik Belajar Waktu dan Aktivitas di Rumah untuk TK 4-6 Tahun 3. Kegiatan Penutup Anak didik diajak duduk melingkar dan menyanyikan lagu penutup sambil mengulang satu manfaat bangun pagi yang mereka sukai Anak didik diajak berdiri lalu memberi pelukan kepada teman dan guru sambil mengucapkan, “Selamat pagi, aku siap jadi anak hebat!” Guru menunjukkan Pahlawabeberapa gambar kegiatan anak didik menebak mana yang termasuk kegiatan pagi. MARBEL TK PAUD: Teman Belajar dengan Anak Animasi Keren 4. Penugasan Membuat “Foto Ceria Pagi Hari”: Orang tua diminta mengirimkan foto anak saat sedang melakukan rutinitas pagi (misalnya bangun tidur, menyikat gigi, atau sarapan) Mengerjakan cek list Jurnal “Pagi yang Menakjubkan”: Anak dan orang tua menandatangani jurnal dari sekolah setiap kali anak berhasil bangun pagi selama satu minggu. Sumber referensi: Robert Eisenberger. Learned Industriousness (1992) [1] Khyama, Jun (2007). Early rising children are more active than late risers. [2]
Ayah Bunda sahabat Educa, ada banyak hal yang bisa membuat orang tua tertarik untuk menyekolahkan buah hatinya ke sebuah sekolah, terutama di tingkat PAUD atau TK. Bagaimana dengan Ayah Bunda? “Investing in early childhood education is more economically efficient than remedial programs later in life.” - Heckman, James J. (2006) Ekonom peraih Nobel ini menjelaskan bahwa banyak orang tua menyadari bahwa menyekolahkan anak ke PAUD bukan sekadar pilihan, tapi sebuah bentuk investasi masa depan. Ayah Bunda tentu sependapat dengan opini tersebut. Bagaimanapun sekolah yang tepat akan sangat mempengaruhi perkembangan si Kecil di masa kini, dan tentu akan membawa manfaat jangka panjang di masa depan. Agar tidak salah memilih sekolah PAUD / TK yang tepat, penulis telah memberikan beberapa hal penting yang perlu Ayah Bunda perhatikan dan bisa menjadi catatan. Baca juga: Strategi Jitu Promosi PAUD Agar DAPAT BANYAK MURID BARU | Tips Sukses PPDB TK 2024 1. Pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna "While in the middle of a learning process, the child is not learning to remember certain facts, but cognises oneself and own abilities." - Ligita Priede & Dagnija Vigule (2016) Dalam proses pembelajaran yang bermakna, si Kecil tidak hanya akan sekedar menghafal suatu pengetahuan. Namun, ia juga akan diajak untuk memahami diri, kemampuan, dan bakatnya. Si Kecil akan didorong untuk melakukan aneka kegiatan eksploratif, siswa aktif dan berbasis pada kegiatan praktik yang relevan, sehingga akan lebih bermakna. 2. Guru yang sabar, ramah dan berkompeten "Effective teaching requires patience... Good teachers have a long fuse for exasperation, frustration, and anger." - Laura J. Colker (2008) Colker menjelaskan bahwa guru yang berkompeten mampu mengelola emosi dan tetap tenang dalam menghadapi tantangan perilaku anak-anak, menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan anak. Pilihlah sekolah yang memiliki guru-guru PAUD yang terlihat sabar, ramah, hangat, dan terlihat menyukai anak-anak serta dunia mereka. Guru yang profesional dan berkompeten juga bisa menjadi pertimbangan penting dalam memilihkan sekolah yang pantas untuk si Kecil. Baca juga: Pentingnya Promosi Berbasis Digital Sekolah Masa Kini 3. Lingkungan yang nyaman "The environment is comfortable, attractive, and aesthetically pleasing for children." - Michigan Department of Education (2023) Lingkungan sekolah yang dirancang dengan optimal, nyaman, menarik, dan estetis sangat membantu anak-anak merasa betah. Si Kecil pasti akan lebih bisa berkonsentrasi saat melakukan aneka kegiatan. Perhatikan pula tata ruang di sekolah, pastikan aman dan ramah anak. 4. Kegiatan sekolah dan kelas yang variatif Anak usia dini biasanya mudah merasa bosan. Apalagi bila di sekolah hanya melakukan kegiatan yang “itu-itu saja”. Kegiatan memasak, field-trip, percobaan sains, seni (tari, gambar, musik, dan jenis seni lainnya), olahraga, dan aneka proyek berdasarkan pasti akan menarik hati si Kecil. Ia akan menjadi bersemangat untuk pergi ke sekolah. Baca juga: 17 Strategi Jitu Promosi PAUD selama Liburan Semester, Natal, dan Tahun Baru 5. Komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan orang tua Ayah Bunda perlu mengetahui cara sekolah bisa membangun komunikasi yang baik dengan orang tua. Biasanya sekolah menyediakan laporan perkembangan anak didik, mengadakan kegiatan (seminar) parenting, buku penghubung, grup WA, dan lainnya. Sekolah yang baik tentu juga akan memfasilitasi orang tua agar bisa ikut terlibat dalam kegiatan di sekolah, misalnya kegiatan baksos bersama orang tua, dan lainnya. Baca juga: 8 Tips Sukses SPMB - Pendaftaran Murid Baru di PAUD & SD 6. Program penguatan karakter sejak dini Pilihlah sekolah yang memiliki perhatian dalam pengembangan nilai-nilai positif seperti empati, disiplin, tanggung jawab, kejujuran, dan sopan santun. Dalam pengembangan aneka karakter tersebut, PAUD yang baik tentu memiliki cara yang kreatif dan variatif, misalnya cerita, pembiasaan sehari-hari, dan kegiatan menarik lainnya. 7. Penggunaan media dan teknologi dalam pengajaran Si Kecil perlu memahami cara memanfaatkan media digital secara bijaksana dan efektif. Maka, kemampuan sekolah beserta dengan para tenaga pengajarnya dalam membimbing dan mendampingi si Kecil agar bisa menggunakan teknologi dalam bidang pendidikan juga perlu menjadi pertimbangan. Si Kecil pasti juga akan semakin tertarik untuk belajar bila di sekolah banyak menggunakan media berbasis teknologi, misalnya penggunaan slide pembelajaran, video edukasi, gims, dan lainnya. 8. Kurikulum yang Fleksibel (Memahami Kebutuhan Anak) Si kecil membutuhkan tempat belajar yang bisa memberikan ruang baginya untuk bisa mengembangkan bakat dan memahami kebutuhannya. Ayah Bunda perlu memilih sekolah yang menghargai bakat unik setiap anak dan memahami cara mengembangkannya dengan metode belajar yang cocok atau bervariasi. "Early childhood education (ECE) plays a vital role in children's development. It provides a strong foundation for later academic, social, and emotional growth." - American Public University (2024) Ayah Bunda sahabat Educa, pendidikan anak usia dini (PAUD) memiliki peran penting dalam perkembangan anak. PAUD memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan akademik, sosial, dan emosional anak di masa depan. Semoga artikel ini membantu Ayah Bunda dalam memilihkan tempat terbaik bagi si Kecil untuk bertumbuh dan berkembang. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Bercerita dan Mengembangkan Karakter Terbaik untuk Si Kecil Sumber referensi: Heckman, James J. Skill Formation and the Economics of Investing in Disadvantaged Children Jurnal: Science, Vol. 312, No. 5782, hlm. 1900–1902, 2006 [1] Ligita Priede & Dagnija Vigule Teacher, Facilitator of Meaningful Learning in Preschool, 2016 [2] Laura J. Colker. Twelve Characteristics of Effective Early Childhood Teachers, 2008 [3] Michigan Department of Education. Key Elements of High-Quality Early Childhood Learning Environments, 2023 [4] American Public University. Why Is Early Childhood Education Important for Children, 2024 [5] Freepik.com. (2024). Medium shot smiley girl with [6].